Wednesday, January 24, 2007

AMANAT SEORANG AYAH


Anak-anakku, puteri dan puteraku, Nur Adani dan Muhammad Haziq Sobri,

Ayah telah melalui sejarah dan pengalaman hidup yang panjang. Rentetan perjuangan ayah dipenuhi dengan kata nista, cemburu buta, dan khianat keji dari orang. Ayah tetap bersabar, istiqamah, kerana landasan hidup ayah dahulunya adalah kemiskinan. Kemiskinan menjadikan ayah cekal, tabah dan kuat. Kemiskinan adalah guru kehidupan abadi ayah.

Ayah tetap lalui hari-hari mendatang dengan prinsip hidup yang mulia. Jiwa dan maruah ayah tetap merdeka, tidak mudah tunduk pada ugutan, hamburan pangkat dan kemewahan. Pegangan Ayah adalah Al-Quran dan Sunnah Rasullulah s.a.w. Teman setia ayah adalah buku-buku pengetahuan. Amalan ayah adalah zikrullah yang beterusan. Hati budi ayah pada nilai keinsanan. Ayah dilahir untuk berkorban, menjadi lilin membakar diri sendiri untuk menerangi orang lain. Ayah pernah diperangkap dengan tuduhan palsu, diperdaya dengan janji politik yang manis, dipuja dengan slogan yang melalaikan, namun alhamdullilah ayah cepat sedar.

Ayah terus bersabar, ayah terus berjuang kerana jiwa ayah adalah pejuang dan patriot sejati. Kecerdikan ayah dimanipulasikan, kebaikan hati ayah dipergunakan, kesabaran jiwa raga ayah dieksploitasikan, namun rencah hidup ini tidak pernah membuatkan ayah lemah. Semangat ayah makin kental, iltizam ayah makin membara, pegangan ayah makin kukuh, tidak bisa runtuh walau siapa jua yang merempuh.

Putera dan puteriku,

Ingatlah kasih ayah sepanjang masa, kasih ayah berkorban nyawa, patah sayap bertongkat paruh, namun terbang ayah gagahkan terbang jua, membawa anak-anak ayah ke mercu dan gerbang kejayaan.

Ayah mungkin tertinggal dalam melihat kedewasan anak-anak ayah. Ayah juga mungkin tertingal amanah sebenar ayah, disinilah kesilapan besar ayah. Inilah ujian maha hebat untuk ayah, diuji terus diuji sebagai persediaan bagi diri ayah untuk menghadapi hari dugaan yang lebih hebat.

Ingatlah anak-anak ayah,

dihadapan Multazam dan taman syurga nan indah di Raudhah, dengan penuh keinsafan ayah memohon agar anak-anak ayah berjaya , dilindungi dari segala musibbah dan ujian yang sukar sepertimana yang pernah ditempuhi oleh ayah. Cubaan yang tidak berkesudahan, namun prinsip ayah 'membujur lalu melintang patah'.

Ingatlah anak-anak ayah,

Pegangan dan kiblat kita hanya satu. ALLAH s.w.t Tuhan kita yang satu, Muhammad s.a.w, Penghulu yang kita rindu, Muslimin dan Muslimat saudara kita yang berpadu. Asal kita adalah dari Adam dan Hawa, kejadian kita dengan izin dan rahmat Allah jua. Hormati guru, jaga dan sentiasalah berdoa untuk arwah bonda kamu. Dia kasih ayah pertama dan terakhir, dia teman ayah yang sejati, dialah tempat curahan hati ayah yang pilu. Dia jugalah, teman karib, bersama dalam susah dan senang. Kami berdua ditakdirkan bertemu, bersama dan akhirnya berpisah.

Ayah rindukan keluarga ayah, kalau diberi ruang seprtimana doa yang pernah ayah lafazkan, ayah ingin kita kembali bersatu. Kita cukup bahagia seketika dahulu. Rumah kita adalah syurga nan indah, gelak tawa anak-anak adalah pengubat duka. Pelerai jiwa nan lara. Ayah tidak pernah menipu, ayah seringkali ditipu, ingatlah anak-anak ayah, keluhuran hati ayah tiada tandingannya, pengorbanan ayah adalah segalanya, demi nyawa dan badan yang satu ini sanggup ayah taruhkan asalkan anak-anak ayah bahagia, selamat dunia dan akhirat.

Ingatlah anak-anak ayah,

Puteriku Nur Adani, dirimu bakal menjadi seorang cendekiawan terpuji. Puteraku Muhammad Haziq, ketulusan hati budimu bakal meletakkanmu sebagai pemimpin ummah yang teruji. Tidak ada apa yang mampu ayah tinggalkan selain catatan ilmu, karya tulisan yang tidak pernah jemu, kerana ayah dilahirkan sebagai penulis, budaya ayah disuburkan oleh kalimat 'Iqra' dan minat serta perjuangan ayah adalah 'ilmu pengetahuan'.

Dengan ilmu kita dihormati, dengan ilmu kita disanjungi, dengan ilmu kita juga dicemburui, dengan ilmu kita mudah bersosialisasi, melalui ilmu kita mengenal kebenaran hakiki. Ingatlah pesan terakhir ini wahai anak-anak, putera-puteri kesayanganku. Ayah tetap bersama kamu, kita akan kembali bersatu sebagai sebuah keluarga bahagia, jikapun tidak di dunia, diakhirat kita bersua jua.

No comments: